Powered By Blogger

Jumat, 22 Januari 2010

Pengertian Psikologi Pendidikan

PSIKOLOGI PENDIDIKAN
A. PENGERTIAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
1. Pengertian Psikologi
Secara harafiah (Syah, 1997 / hal. 7)
Berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata yaitu : psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Jadi, psikologi berarti ilmu jiwa.
William James (Syah, 1997/ hal. menganggap psikologi sebagai ilmu pengetahuan tentang kehidupan mental
John B. Watson (Syah, 1997 / hal.8) mengubah definisi psikologi menurut James menjadi ilmu pengetahuan tentang tingkah laku (behaviour) organisme.
2. Pengertian Pendidikan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Syah, 1997 / hal.10)
Pendidikan berasal dari kata “didik”, yang mendapat awal me sehingga menjadi “mendidik” artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan
3. Pengertian Psikologi Pendidikan
Arthur S. Reber (Syah, 1997 / hal. 12)
Psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut :
a. Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas
b. Pengembangan dan pembaharuan kurikulum
c. Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan
d. Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan pendayagunaan ranah kognitif
e. Penyenggaraan pendidikan keguruan
Barlow (Syah, 1997 / hal. 12)
Psikologi pendidikan adalah …… a body of knowledge grounded in psychological research which provides a repertoire of resource to aid you in functioning more effectively in teaching learning process.
Psikologi pendidikan adalah sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu anda melaksanakan tugas-tugas seorang guru dalam proses belajar mengajar secara efektif.
Tardif (Syah, 1997 / hal. 13)
Psikologi pendidikan adalah sebuah bidang studi yang berhubungan dengan penerapan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk usaha-usaha kependidikan.
Witherington (Buchori dalam Syah, 1997 / hal. 13)
Psikologi pendidikan sebagai “ A systematic study of process and factors involved in the education of human being.
Psikologi pendidikan adalah studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.
B. TUJUAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Berdasarkan definisinya maka tujuan dari psikologi pendidikan adalah memberikan dasar-dasar psikologi bagi pendidik dalam memberikan materi, sehingga pendidik dapat memperlakukan anak didik sesuai dengan keadaannya.
C. HUBUNGAN ANTARA PSIKOLOGI PENDIDIKAN DENGAN ILMU-ILMU YANG LAIN
Psikologi Pendidikan sebagai ilmu yang berdiri sendiri tidak berarti lepas dengan ilmu-ilmu yang lain. Ilmu-imu yang ada hubungannya dengan psikologi pendidikan, antara lain :
1. Biologi, ilmu yang memberikan kontribusi mendapatkan pengetahuan berapa jauh faktor keturunan memberikan pengaruhnya
2. Ilmu kesehatan, memberikan kontribusi dalam mendapatkan pengetahuan berapa jauh faktor-faktor kesehatan memberikan pengaruhnya
3. Sosiologi, ilmu yang memberikan kontribusi dalam mendapatkan pengetahuan berapa jauh faktor-faktor lingkungna memberikan pengaruhnya
4. Psikologi Umum, ilmu yang memberikan kontribusi materi-materi dasar, terminologinya dan eksperimen psikologis
D. OBYEK PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Menurut Natawidjaya (1992) bahwa objek yang dipelajari dalam psikologi pendidikan adalah :
1. Objek Material. Objek material psikologi pendidikan adalah perilaku manusia, khususnya perilaku manusia yang sedang belajar
2. Objek Formal. Objek formal psikologi pendidikan adalah situasi pendidikan dengan penekanan pada aspek psikologisnya. Dimana situasi pendidikan mencakup :
• Tujuan pendidikan
• Peserta didik
• Metode
• Materi atau bahan ajar
• Penilaian
• Konteks sosio-kultural
E. RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Secara garis besar (Syah, 1997 / hal. 25), banyak ahli yang membatasi pokok-pokok bahasan psikologi pendidikan menjadi tiga macam, yaitu :
1. Pokok bahasan mengenai “belajar” yang meliputi teori-teori, prinsip-prinsip, dan ciri-ciri khas perilaku belajar siswa dan sebagainya.
2. Pokok bahasan mengenai “proses belajar”, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang terjadi dalam kegiatan belajar siswa.
3. Pokok bahasan mengenai “situasi belajar”, yakni suasana dan keadaan lingkungan baik bersifat fisik maupun non fisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar siswa.
Samuel Smith (Pintner dkk dalam Suryabrata, 2004 / hal.2)
Menggolong-golongkan persoalan yang dikupas oleh ahli-ahli yang diselidikinya menjadi 16 macam, yaitu :
1. Pengetahuan tentang psikologi pendidikan (the science of educational psychology)
2. Hereditas atau karakteristik pembawaan sejak lahir (heredity)
3. Lingkungan yang bersifat fisik (physical structure)
4. Perkembangan siswa (growth)
5. Proses-proses tingkah laku (behavior process)
6. Hakikat dan ruang lingkup belajar (nature and scope of learning)
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar (factors that condition learning)
8. Hukum-hukum dan teori-teori belajar (laws and theories of learning)
9. Pengukuran, yakni prinsip-prinsip dasar dan batasan-batasan pengukuran / evaluasi (measuremen : basic principles and definition)
10. Transfer belajar, meliputi mata pelajaran (transfer of learning : subject matters)
11. Sudut-sudut pandang praktis mengenai pengukuran (practical aspects of measurement)
12. Ilmu statistik dasar (element of statistics)
13. Kesehatan rohani (mental hygiene)
14. Pendidikan membentuk watak (character education)
15. Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah menengah (psychology of secondary school subject)
16. Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah dasar (psychology of elementary school subjects)
METODE PENELITIAN YANG DIGUNAKAN DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN
1. Observasi
2. Wawancara
3. Angket
4. Eksperimen
5. Tes
6. Biografi

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar

Agar fungsi pendidik sebagai motivator, inspirator dan fasilitator dapat dilakonkan dengan baik, maka pendidik perlu memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar subjek didik. Faktor-faktor itu lazim dikelompokkan atas dua bahagian, masing-masing faktor fisiologis dan faktor psikologis (Depdikbud, 1985 :11).

1. Faktor Fisiologis

Faktor-faktor fisiologis ini mencakup faktor material pembelajaran, faktor lingkungan, faktor instrumental dan faktor kondisi individual subjek didik.Material pembelajaran turut menentukan bagaimana proses dan hasil belajar yang akan dicapai subjek didik.
2. Faktor Psikologis
Perilaku individu, termasuk perilaku belajar, merupakan totalitas penghayatan dan aktivitas yang lahir sebagai hasil akhir saling pengaruh antara berbagai gejala, seperti perhatian, pengamatan, ingatan, pikiran dan motif.

2.1. Perhatian
2.2. Pengamatan
Pengamatan adalah cara pengenalan dunia oleh subjek didik melalui penglihatan, pendengaran, perabaan, pembauan dan pengecapan.
2.3. Ingatan
2.4. Berfikir
2.5. Motif
Motif adalah keadaan dalam diri subjek didik yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu.
Beberapa prinsip psikologi yang banyak memberikan kontribusi bagi pendidikan adalah antara lain :
1. Pertumbuhan dan pekembangan
2. Prinsip-prinsip dan teori belajar
3. Masalah perbedaan individu
4. Penyesuaian diri dan kesehatan mental
5. Motivasi
6. Proses-proses dan kegiatan psikologis
7. Penilaian dan pengukuran psikologis
Perkembangan lebih lanjut dari penggunaan psikologi dalam pendidikan baik dari segi prinsip psikologi maupun dari segi proses pendidikan, dan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka berkembanglah cabang psikologi khusus yang disebut Psikologi Pendidikan. Johann Herbart dipandang sebagai Bapak Psikologi Pendidikan.
Witherington mengartikan psikologi pendidikan sebagai : “A systematic study of the process and factor infloved in the education of human being” (Psikologi pendidikan sebagai suatu studi yang sistematik tentang proses dan faktor yang terlibat dalam pendidikan).
C. Aspek dalam Psikologi Pendidikan
Lindgren berpendapat bahwa sesuai dengan adanya tiga aspek dalam pendidikan, maka ada tiga aspek dalam psikologi pendidikan yaitu : “the learner, the learning process, and the learning situation” (belajar, proses belajar dan situasi belajar).
D. Tujuan Psikologi Pendidikan
Tujuan psikologi pendidikan (Lindgren) adalah : “…is help teacher and prospective teacher to develop a better understanding of education and its process” (membantu guru-guru dan calon guru untuk mengembangkan pemahaman yang lebih baik terhadap pendidkan dan prosesnya).
Psikologi pendidikan tidak hanya merupakan aplikasi psikologi dalam pendidikan, akan tetapi mempunyai makna yang lebih luas dari itu. Psikologi pendidikan merupakan suatu studi ilmiah, baik teoritis maupun praktis tentang berbagai faktor psikologis dalam situasi pendidikan.
Perkembangan selanjutnya psikologi pendidikan merupakan ilmu pengetahuan yang otonom dan tidak hanya sebagai salah satu cabang dari psikologi.
Hal tersebut ditandai dengan hal-hal sebagai berikut :
1. Lebih tegasnya objek studi psikologi pendidikan yaitu faktor-faktor dan proses psikologi yang terjadi dalam situasi pendidikan.
2. Penggunaan berbagai metode pendekatan ilmiah dalam studi psikologi pendidikan seperti test, eksperimen, observasi, wawancara, studi kasus, biografi, dan sebagainya.
3. Sistematika ruang lingkup studi psikologi pendidikan baik yang sifatnya teoritis maupun praktis.
4. Memiliki terminologi tertentu yang dipergunkan dalam psikologi pendidikan.
5. Aplikasi prinsip-prinsip, generalisasi ataupun hukum-hukumnya dalam berbagai kegiatan pendidikan baik langsung maupun tidak langsung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar